Rabu, 17 April 2013
Musyawarah Daerah IPKINDO DPD Kota Tomohon
Rabu, 6 Februari 2013 bertempat di ruang rapat Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kota Tomohon dilaksanakan Musyawarah Daerah Ikatan Penyuluh Kehutanan Indonesia (IPKINDO) Dewan Pengurus Daerah Kota Tomohon. Musyawah di hadiri 30 personil terdiri dari unsur Penyuluh Kehutanan PNS, Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM).
Adapun agenda pembahasan adalah Evaluasi kegiatan selang
Tahun 2007 sampai dengan tahun 20012, Menyusun Program Kegiatan IPKINDO DPD Kota Tomohon serta Pemilihan Pengurus IPKINDO DPD Kota
Tomohon periode 2013 - 2018.
Kamis, 17 Januari 2013
PETANI
KAB. GARUT KUNJUNGI KOTA TOMOHON
Pengolahan dan
Budidaya Aren jadi sasaran kunjungan
P
|
engolahan dan teknik budidaya
Tanaman Aren di kota Tomohon memang menjadi daya tarik tersendiri sebagai objek
pembelajaran dari berbagai daerah di
Indonesia. Buktinya Rabu, 16 Januari 2013 rombongan Kabupaten Garut Provinsi
Jawa Barat yang terdiri dari Unsur Dinas Perkebunan, kelompok Tani Aren dan
kelompok pengolahan aren meninjau langsung pengolahan gula aren secara
tradisional dan teknik budidaya di Kota Tomohon.
Sebelum menuju
lokasi potensi aren, rombongan berjumlah
18 personil di terima di kantor Badan
Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kota Tomohon langsung berdialog
dengan Kelompok Jabatan Fungsional BP4K Kota Tomohon. Ketua Kontingen Y. SOFYAN
HAMIDIAN dari Dinas Perkebunan Kab. Garut mengawali dialog menyatakan bahwa
tujuan kedatangan di Kota Tomohon karena kota Tomohon di kenal dengan potensi
dan pengolahan aren serta teknik budidaya tanaman aren sehingga tertarik ingin
belajar bagaimana penguatan kelembagaan petani aren, Pengolahan dan Pemasaran produksi serta Teknik
budidaya Tanaman aren. Dialog di fasilitasi oleh KJF BP4K Kota Tomohon
masing-masing HEYBERT ERING, SP (Koordinator)
EMOR TULUNG,SP (Sekretaris). ISRAEL TIOW. SP, (anggota) FRANSYE NGANTUNG. SP
(anggota), CAROLINA MAWUNTU,SP (anggota), HARRY KAUNANG,SP.(anggota)
Selesainya
dialog rombongan menuju ke lokasi pengolahan gula aren
tradisional di perkebunan Pulisan Kelurahan Pinaras Kecamatan Tomohon Selatan.
Rombongan dapat melihat langsung prosesing pembuatan gula semut dari pemasakan
nira sampai pada terbentuknya gula semut (palm suger). Peserta sangat terkesan
dengan prosesing gula semut yang sangat sederhana yang dikerejakan oleh Bapak
JEMMY ERING petani pengrajin aren.
Selanjutnya
rombongan menuju lokasi pembibitan aren dan di terima oleh JANTJE MAMOTO selaku
ketua kelompok tani Wana Asri kelurahan Walian Satu Kecamatan Tomohon Selatan. Penyuluh
Kehutanan HARRY KAUNANG,SP dan JAFFRAY MONINGKA
selaku penyuluh pendamping kelompok Tani
aren, memberikan penjelasan teknis pembibitan aren mulai dari pengumpuilan
benih sampai pada bibit anakan yang siap tanam di lapangan. Sebagai souvenir
rombongan juga membawa beberapa anakan aren nantinya akan di tanamam di Kab.
Garut. Infoerick
Label:
BERITA
|
0
komentar
Rabu, 09 Januari 2013
SERAH TERIMA JABATAN BP4K TOMOHON
P
|
ada hari Selasa, 8 Januari 2013,
bertempat di kantor Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan
Kehutanan (BP4K) alamat jalan Perlombaan Kakaskasen Tiga Kota Tomohon, telah
dilaksanakan acara serah terima jabatan Kepala BP4K kota Tomohon dari pejabat lama Drs. EDDY
J. TURANG, MM kepada pejabat baru Ir. JANTJE ERING. Acara serah terima
dilaksanakan secara sederhana yang di hadiri seluruh staf dan Penyuluh
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan ini di awali dengan ibadah yang di pimpin oleh Pdt. Franky
Tinungky, STh.
Drs.
Eddy Turang, MM saat ini percayakan sebagai kepada Badan Penanggulangan
Bencana Kota Tomohon telah mengabdi dan
telah berbuat selama kurang lebih 2
tahun yang pada waktu itu sesuai momenklatur di sebut Badan Pelaksana
Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan (BP4KKP). Disadari
masih terdapat program yang belum terlaksana secara maksimal tentunya
diharapkan dapat dilanjutkan oleh pejabat yang baru. Momenklatur yang baru telah terjadi pemisahan
antara BP4K dan Badan Ketahanan Pangan. .
Ir.
Jantje Ering Kepala BP4K yang baru sebelumnya pernah menjabat sebagai staf ahli Walikota Tomohon, Kepala dinas Tenaga Kerja dan berbagai pengalaman jabatan lainnya, dalam sambutan
menyatakan ucapan terima kasih atas kepercayaan pemerintah kota Tomohon melalui
Walikota Kota Tomohon untuk memimpin BP4K ini. Harapan dukungan, topangan bantuan semua
pihak untuk melaksanakan program-program di BP4K ini.
Penandatangan berita acara serah terima jabatan disaksikan oleh JAN PANGEMANAN,SP selaku Sekretaris BP4K yang baru.infoerick
Label:
BERITA
|
0
komentar
Kamis, 20 Desember 2012
Idealnya, Penyuluh Kehutanan 21.000 Orang
Tuesday, December 4th, 2012 13:54 by redaksi Print this page
Tuesday, December 4th, 2012 13:54 by redaksi Print this page
Penyuluh kehutanan di
lapangan sangat berperan dan berfungsi sebagai pembina masyarakat dan
pelaksana kegiatan tanam menanam. “Mereka jadi pendamping masyarakat
atau kelompok tani hutan sebagai pelaku utama dalam kegiatan pembangunan
kehutanan yang berbasis masyarakat (community base development),” ujar Kepala Badan Penyuluhan dan Sumber daya Manusia (SDM) Kehutanan, Kementerian Kehutanan, Dr Ir Tachrir Fathoni.
Sebagai pendamping, maka peran penyuluh
pun sangat krusial. Pasalnya, pembangunan hutan berbasis masyarakat itu
sendiri sangat beragam, seperti hutan kemasyarakatan (HKm), hutan desa
(HD), hutan tanaman rakyat (HTR), dan hutan rakyat kemitraan (HRK).
Belum lagi model desa konservasi (MDK), kebun bibit rakyat (KBR),
rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) daerah aliran sungai (DAS) prioritas,
peningkatan usaha produktif kehutanan, serta penciptaan nilai tambah
hasil hutan oleh kelompok tani. “Yang tak kalah penting memberikan
informasi mengenai akses pasar, akses teknologi, akses modal dan
lain-lain,” tambah sarjana Kehutanan UGM yang menyelesaikan doktornya di
University of Edinburgh, Inggris ini.
Menyinggung soal penyuluh dan SDM
kehutanan menghadapi persaingan global, ayah 2 putra dan 1 putri ini
menegaskan, di bawah kepemimpinan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan,
dirinya diberi tugas untuk menggenjot dan meningkatkan agar SDM
kehutanan profesional dalam memelihara dan memanfaatakan sumber daya
hutan (SDH) secara berkelanjutan.
“Intinya, agar SDM kehutanan mampu
menicptakan nilai tambah dari hasil hutan sehingga bisa merebut pangsa
pasar global,” imbuh mantan Kabalitbang Kehutanan ini.
Disadarinya, kemajuan dan kesejahteraan
bangsa bisa terwujud bukan semata keunggulan sumber daya alam (SDA),
namun harus didukung SDM yang memadai. Untuk itu, kompetensi dan
profesionalitas seluruh SDM kehutanan sudah jadi tuntutan yang tidak
bisa ditawar-tawar lagi, kata mantan Kapus Humas/Seditjen PHKA,
Kementerian Kehutanan. Berikut cuplikan wawancara dengan pria kelahiran
1956 di Boyolali, Jateng yang kerap disapa Pak Ustadz tersebut:
Apa problem yang dihadapi Badan
Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan sebagai badan atau setingkat
direktorat jenderal — eselon I — yang masih seumur jagung (3 tahun)?
Terus terang, kita sudah jauh melangkah
sejak lahirnya UU No.16 tahun 2006 tentang Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, Kehutanan. Sesuai amanat UU itu, di Kemenhut juga sudah
dibentuk Badan Penyuluhan dan SDM yang dipimpin pejabat eselon I.
Problemnya memang masih ada, misalnya soal kelembagaan penyuluhan di
daerah yang belum mantap, tatahubungan kerja juga belum terbangun serta
jumlah penyuluh kehutanan sendiri belum memadai dalam sisi kuantitas
maupun kualitas.
Lalu, bagaimana mengenai pembiayaan?
Karena kelembagaannya belum mantap dan
tatakerjanya belum terjalin dengan bagus — belum lagi dukungan
pemerintah provinsi, kabupaten/kota dalam soal pembiayaan penyuluhan pun
sangat kecil — maka soal pembiayaan juga belum lancar. Apalagi ,
sumber pembiayaan seperti bantuan donor belum tergarap. Alokasi untuk
dana alokasi khusus (DAK) kehutanan sebesar 5% untuk fasilitas sarana
dan prasarana penyuluh pun juga belum sepenuhnya direalisir sesuai
Permenhut tentang DAK Kehutanan sehingga persoalan biaya jadi problem
tersendiri.
Tatahubungan kerja penyuluh kehutanan di daerah selama ini sebenarnya seperti apa?
Kelembagaan dan tatahubungan kerja
(Tahubja) penyuluh kehutanan di sebagian provinsi, kabupaten/kota memang
belum sesuai dengan UU No.16 tahun 2006. Koordinasi antara instansi
yang terkait tampaknya masih sulit dilakukan. Penetapan wilayah kerja
penyuluh juga bervariasi dan penyuluh kehutanan seringkali diperankan
sebagai penyuluh di luar kehutanan.
Malah, di berbagai daerah, penyuluh
kehutanan kurang didayagunakan sebagai tenaga pendamping dalam kegiatan
pembangunan kehutanan di lapangan. Masalah lain, pemahaman pentingnya
kelembagaan kelompok dan peran penyuluh dalam pemberdayan masih rendah.
Kabarnya di sejumlah daerah belum memiliki penyuluh kehutanan?
Berbicara mengenai pengembangan SDM
penyuluh kehutanan yang menangani koordinasi penyuluh di provinsi, terus
terang saya melihat banyak yang belum memiliki tenaga penyuluh
kehutanan atau SDM yang paham tentang kehutanan. Apalagi dengan jumlah
penyuluh yang belum memenuhi harapan serta banyak penyuluh kehutanan
yang belum mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) dasar penyuluhan
dan Diklat penjenjangan, perpanjangan usia pensiun 60 tahun seperti yang
diatur dalam Perpres 55/2010, di mana oleh bupati/walikota masih belum
dioptimalkan.
Belum lama ini rapat koordinator
penyuluhan digelar di Jakarta. Selain Menhut Zulkifli Hasan, hadir
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Armida
Alisjahbana dan sejumlah pejabat penting yang terkait dengan penyuluhan
kehutanan. Begitu penting pejabat yang diundang terhadap mengisi
kekurangan atau kelemahan dalam penyuluhan kehutanan ke depan?
Sangat penting, memang. justru Rakor
dilakukan untuk memecahkan semua pemasalahan, kendala serta problem yang
dihadapi penyuluhan kehutanan sekarang ini. Karena itu diundang para
gunernur, bupati/walikota dan kepala dinas kehutanan seluruh Indonesia.
Dan Alhamdulilah banyak yang hadir, termasuk nara sumber
penting yang memang terkait dengan peningkatan peyuluhan kehutanan. Jika
mereka sudah mengetahui kelemahan dan kekurangannya, maka tinggal
langkah perbaikannya.
Anda tadi bilang jumlah penyuluh kehutanan sedikit, berapa sih kebutuhan idealnya?
Memang jumlah penyuluh kehutanan dari
unsur pegawai negeri sipil (PNS) masih relatif kecil. Baru mencapai
4.056 orang. Tenaga penyuluh kehutanan swadaya masyarakat sudah 2.505
orang. Sementara itu kebutuhan idealnya untuk seluruh Indonesia
seharusnya 21.000 penyuluh kehutanan. Jadi, masih banyak kurangnya
karena baru terpenuhi kurang 20% saja.
Kabarnya, saat ketemu Menteri PPN pada acara Rakor Penyuluhan, Anda membisikkan minta dukungan tambahan penyuluh kehutanan?
Hehehe… Saya sebenarnya minta tambahan
5.000 penyuluh lagi sampai tahun 2014 nanti. Itu sebabnya kami terus
melakukan penggalangan mencari dukungan dari luar instansi kehutanan
yang punya kaitan dengan kegiatan penyuluhan.
Tadi Anda menyebutkan tatahubungan
kelembagaan penyuluhan masih lemah, tapi Menteri Kehutanan memberikan
penghargaan kepada empat gubernur, apa pertimbangannya?
Betul sekali. Pak Menteri Zulkifli Hasan
memberikan penghargaan terhadap empat gubernur masing-masing Gubernur
Lampung, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Selawesi Selatan, dan Gubernur
Kalimantan Timur. Empat gubernur tersebut mempunyai kepedulian yang
tinggi terhadap penyuluh kehutanan. Jadi, mereka memang pantas diberi
penghargaan. AI
Label:
BERITA
|
0
komentar
Senin, 17 Desember 2012
Tomohon Menanam
S
|
ehubungan dengan pelaksanaan
kegiatan Gerakan Tomohon Hijau dan Gerakan Perempuan Tanam & Pelihara Pohon
serta menunjang gerakan Penanaman Satu Milyar pohon Indonesia Tahun 2012 di
Kota Tomohon, Jumat, 14 Desember 2012, berlokasi di Hutan Kota Bumi perkemahan Kota Tomohon
dilaksanakan Gerakan Menanam pohon. Kegiatan ini di gelar oleh Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kota Tomohon dihadiri oleh Walikota Tomohon JIMMY
EMAN, SE,AK sekaligus membacakan sambutan Menteri Kehutanan RI.
Kepala Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Ir. CORRY CAROLES, melaporkan bahwa jumlah bibit pohon yang akan di
tanam di lokasi Hutan kota Bumi Perkemahan berjumlah 200 pohon yang terdiri
dari jenis Cempaka, Wasian, Jabon dan lain-lain, selanjutnya akan di ikuti
penanaman di lokasi pegunungan bernama
“Totondong” Kelurahan Kinilow Kecamatan Tomohon Utara.
Turut hadir dalam
kegiatan ini Kapolres Tomohon, Dandim Minahasa, Jajaran Pemerintah Kota
Tomohon, Kelompok Tani, Pramuka, KNPI, LSM serta Penyuluh Kehutanan Kota
Tomohon. Infoerick
Label:
BERITA
|
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)